Al-Qur’an Obat Untuk Berbagai Penyakit Masyarakat

| |times read : 513
  • Post on Facebook
  • Share on WhatsApp
  • Share on Telegram
  • Twitter
  • Tumblr
  • Share on Pinterest
  • Share on Instagram
  • pdf
  • Print version
  • save

Al-Qur’an Obat Untuk Berbagai Penyakit Masyarakat

          Kita optimalkan kesungguhan kita  dalam menggali kandungan Al-Qur’an, kemampuan dan kekuatannya untuk menyembuhkan segala penyakit yang menimpa jiwa manusia, dan meningkatkan kualitas manusia menuju kesempurnaan. Al-Qur’an adalah wahyu yang abadi, langgeng sampai hari kiamat, dan dari keabadiannya, kemampuannya dalam menentukan penyakit yang melanda jiwa manusia dan memberi obat untuk seluruh umat manusia di setiap tempat dan zaman, dan tidak ada taklif kita kecuali menggali segala kekuatan yang terpendam dari Al-Qur’an serta meminta darinya obat penawar bagi segala penyakit baik personal maupun masyarakat.

          Jikalau masyarakat telah tertimpa bencana berupa perpecahan dan perselisihan , maka obat penawarnya adalah firman-Nya  Ta’ala : { وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعاً وَلاَ تَفَرَّقُواْ} {Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai} (Ali ‘Imran: 103), dengan dihantarkan penjelasannya bahwa tali Allah Swt tadi yakni Al-Qur’an dan Ahlulbait as, sesuai dengan yang dikatakan hadis mengenai kedua  hal itu.

          Jikalau umat manusia dilanda penyakit rasa takut dan lemah, maka obat penawarnya adalah firman-Nya Ta’ala:  { أَيْنَمَا تَكُونُواْ يُدْرِككُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِي بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ}  {Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh} (An-Nisa: 78), {قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فإنه مُلاقِيكُمْ} {Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu} (Al-Jumu’ah: 9).

          Jikalau masyarakat ditimpa bencana, musibah, dan cobaan, maka obatnya adalah firman-Nya Ta’ala:

}أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْاْ مِن قَبْلِكُم مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاء وَالضَّرَّاء وَزُلْزِلُواْ حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللّهِ قَرِيبٌ{

{Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat} (Al-Baqarah: 204).

          Jikalau perasaan jatuh dan putus asa, maka obat penawarnya adalah firman-Nya Ta’ala:

}وَلاَ تَيْأَسُواْ مِن رَّوْحِ اللّهِ إِنَّهُ لاَ يَيْأَسُ مِن رَّوْحِ اللّهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ{

{dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.”} (Yusuf: 87),

}وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِ إِلاَّ الضَّآلُّونَ{

{Dia (Ibrahim) berkata, “Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.”} (Al-Hijr: 56),

}إِنَّا لَنَنصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الأَشْهَادُ{

{Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat)} (Gafir: 51).

          Jikalau datang dengan paksa kepada kita suatu tugas yang menyimpang dan mengandung unsur kezaliman kepada orang lain, maka wajib bagi kita untuk membaca firman-Nya Ta’ala :

وَمَا أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ

{dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri} (An-Nisa: 79),

إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ

{Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri} (Ar-Ra’d: 11),

وَمَا ظَلَمَهُمُ اللّهُ وَلَكِنْ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

{Allah tidak menzalimi mereka, tetapi mereka yang menzalimi diri sendiri.} (Ali ‘Imran: 117).

          Jikalau Masyarakat mengikuti dan patuh pada kebanyakan orang dan pendapat mayoritas

(Berkumpul bersama masyarakat banyak adalah sebuah kemenangan),  tanpa disertai dengan pemikiran yang panjang, pendapat yang matang dan basirah yang kuat, maka jawablah untuk mereka dengan ayat :

}وَمَا أكثر النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ{

{Dan kebanyakan manusia tidak akan beriman walaupun engkau sangat menginginkannya} (Yusuf: 103),

}وَإِن تُطِعْ أكثر مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخْرُصُونَ{

{Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan} (Al-An’am: 116),

}وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللّهِ إِلاَّ وَهُم مُّشْرِكُونَ{

{Dan kebanyakan mereka tidak beriman kepada Allah, bahkan mereka mempersekutukan-Nya} (Yusuf: 106).

          Salah satu dari penyakit masyarakat yang diobati Al-Qur’an adalah maraknya isu dan berita  bohong, berita yang cepat tersiar[1],  karena isu dan berita yang belum tentu benar cepat tersiar di tengah-tengah masyarakat adalah penyakit yang bisa membunuh, sebab hal ini bisa membuat perpecahan dan perselisihan di tengah-tengah masyarakat, dan guncangan bagi kelangsungan hidup umat manusia, bahkan menciptakan kegelisahan, maka Allah Swt berfirman yang berkaitan dengan penyakit masyarakat ini :

}وَإِذَا جَاءهُمْ أَمْرٌ مِّنَ الأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُواْ بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُوْلِي الأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنبِطُونَهُ مِنْهُمْ وَلَوْلاَ فَضْلُ اللّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لاَتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلاَّ قَلِيلاً{

{Dan apabila sampai kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka (langsung) menyiarkannya. (Padahal) apabila mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya (secara resmi) dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Sekiranya bukan karena karunia dan rahmat Allah kepadamu, tentulah kamu mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antara kamu)} (An-Nisa: 83),

Dan masih banyak lagi penyakit masyarakat lainnya dan permasalahan yang mendarah daging di tengah-tengah masyarakat yang mana Al-Qur’an bisa mengatasi hal itu semua.



[1] Akan terbit selanjutnya kitab kecil mengenai hal ini yang masuk dalam kumpulan pembahasan (Nahwun Mujtama’in Nadzīf).