Perkataan Yang Berat

| |times read : 373
  • Post on Facebook
  • Share on WhatsApp
  • Share on Telegram
  • Twitter
  • Tumblr
  • Share on Pinterest
  • Share on Instagram
  • pdf
  • Print version
  • save

Perkataan Yang Berat

          Tsiql bermakna perkataan yang berat dan berbobot, atau lafaznya yang membuat berat pada jiwa karena Al-Qur’an mengikat erat syahwat dan hawa nafsu jiwa , dan jiwa tersebut akan diikat dan tidak dilepaskan olehnya, bukan hanya itu Al-Qur’an pun membersihkannya, meluruskannya dan memperbaikinya serta menuntunnya, begitu juga Al-Qur’an itu berat untuk akal, karena dia mengandung rahasia-rahasia yang sangat terperinci yang begitu susahnya dipahami akal, ada juga bahwa Al-Qur’an itu berat terhadap ruh, karena di dalamnya ada taklif dan tugas berat dan bimbingan tarbiah yang intensif, seperti yang disebutkan mengenainya oleh Rasulullah saww bahwa surat Hud dan surat Al-Waqi’ah telah membuatnya cepat beruban, karena di dalamnya terkandung perintah { فاستقم كما أمرت} { Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar)}, dan Rasulullah saww sendiri mengetahui beratnya perintah tersebut.

          Sumber dari beban berat tersebut adalah karena perintah Al-Qur’an adalah perintah langsung dari Allah Swt, oleh sebab itulah terjadi perubahan keadaan pada diri Rasulullah saww ketika turun wahyu kepadanya, dari sanalah Al-Qur’an menggambarkan beratnya hal tersebut dengan ayat :

} لَوْ أَنزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ{

{Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir} (Al_Hasyr- 21).

          Dan ayat tersebut jelas-jelas menunjukkan beratnya wahyu bagi penerima wahyu dan yang berusaha untuk menegakkan serta menjalankan perintah wahyu tersebut di tengah-tengah masyarakat yang penuh dengan ujian dan cobaan serta kesulitan. Allah Swt berfirman :

} المص، كِتَابٌ أُنزِلَ إِلَيْكَ فَلاَ يَكُن فِي صَدْرِكَ حَرَجٌ مِّنْهُ لِتُنذِرَ بِهِ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ{

{Alif Lam Mim shad.  (Inilah) Kitab yang diturunkan kepadamu (Muhammad); maka janganlah engkau sesak dada karenanya, agar engkau memberi peringatan dengan (Kitab) itu dan menjadi pelajaran bagi orang yang beriman} (Al-A’rāf: 1-2).

Oleh sebab itulah Rasulullah saww diperintahkan untuk menegakkan salat dimalam hari dan hatinya harus selalu bergantung kepada Allah Swt serta penguatan hubungan ruh secara berkesinambungan dengan-Nya, hal itu tidak lain untuk mempersiapkan turunnya perkataan yang berat atau wahyu dari-Nya serta tugas dan tanggung jawab yang besar dalam menjalankannya, dilain hal Allah Swt telah menjanjikan akan keberhasilan usaha Rasulullah saww , seperti yang difirmankan-Nya :

} وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوداً{

{Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji} (Al-Isra: 79).