Al-Qur’an Adalah Jalan Untuk Mencapai Makrifat Kepada Allah Swt
Al-Qur’an Adalah Jalan Untuk Mencapai Makrifat Kepada Allah Swt
Barang siapa yang menginginkan Allah Swt, dan mengharapkan untuk sampai kepada-Nya, karena awal perkara dari agama adalah makrifat kepada-Nya, maka kelaziman baginya untuk bersama Al-Qur’an, karena (Allah bertajalli kepada hamba-Nya dengan firman-Nya, walaupun tidak terlihat)[1], seperti halnya yang diriwayatkan dari Imam Shodiq as yang berbunyi barang siapa yang menginginkan perbaikan dalam dirinya, dan pembersihan jiwanya, serta pemurnian dari segala penyakit jiwa maka wajib baginya bersama Al-Qur’an, dan barang siapa yang menginginkan perbaikan pada umat dan masyarakatnya, dan keselamatan, keberuntungan, keamanan dalam segala urusannya maka wajib baginya selalu bersama Al-Qur’an, karena Al-Qur’an adalah dalil untuk memperoleh petunjuk dan pembimbing pada segala kebaikan dan kesalehan.
Sangatlah heran ketika anda mendapatkan barang perlengkapan yang rusak lalu Anda merujuk kepada pembuat barang tersebut untuk memperbaikinya, sebab Anda sadar bahwa pembuat barang tersebut yang lebih mengetahuinya, begitu juga kalau Anda menderita sakit – semoga Allah Swt jauhkan dari Anda – kemudian anda pergi ke dokter ahli untuk menyembuhkan penyakit yang diderita, akan tetapi ketika anda ingin memperbaiki kerusakan jiwa manusia yang memiliki kedalaman rahasia yang sulit dan tersembunyi dari anda begitu juga dari orang lain selain diri Anda, atau Anda ingin meletakkan dasar aturan untuk tatanan kehidupan manusia dan kebahagiaannya, serta perbaikan sistem kemasyarakatan, anda segera meminta bantuan untuk solusi tersebut kepada manusia juga yang lemah, penuh dengan kekurangan dan tak berdaya, dan anda tidak merujuk kepada Pencipta, Pembuat dan Pembentuk manusia itu sendiri yang Maha Mengetahui terhadap kedalaman jiwa manusia!.
Dan Anda pun telah membenarkannya – yakni fungsi dan kegunaan Al-Qur’an dalam memperbaiki tatanan jiwa dan masyarakat – dalam untaian sejarah besar yang telah diuji oleh Rasulullah saww di zaman itu, dan kita bisa melihat bahwa kondisi masyarakat sebelum Islam dan setelahnya sangatlah berbeda, begitu juga terjadi suatu perubahan dan perpindahan budaya yang sangat besar yang terjadi pada umat di zaman itu, di mana sebelum Islam banyak sekali kehinaan, kebodohan jahiliah, masyarakat yang terpecah belah, perselisihan, perbuatan mereka yang penuh dengan kerendahan akhlak dan perilaku, mereka saling membanggakan hal-hal yang munkar dan keburukan, kemudian dari kondisi demikian berpindah kepada umat dan masyarakat yang maju, yang penuh dengan kemuliaan akhlak, memiliki ke beraturan dalam tatanan masyarakat yang baik, dan jarang ditemukan di zaman itu masyarakat yang pandangannya jauh dari mengingat Allah Swt, serta perubahan tersebut dilalui dalam jangka waktu yang pendek, hal ini terjadi berkat kemuliaan Al-Qur’an dan juga para penjelasnya (Rasul Saww dan para Imam Maksum as) yang agung.
[1] Bihār al-Anwār: 42/256.